2021-2022

2021 ini semua tentang... 

menyelamatkan diri sendiri,

syukur,

belajar tenangkan hati.

Banyak banget hal yang gak bisa dilakuin tahun ini. Memang manusia semua boleh berencana, tetapi ada Yang Maha Kuasa yang selalu punya caraNya sendiri untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik. Di awal statement paragraf ini jujur sudah tidak mengenakkan, betul? hehe maaf yaa teman-teman semua. tapi aku harap... teman-teman akan cukup sabar untuk membaca apa yang aku tulis sampai selesai. 

Rencana manusia bisa aja rapih, lengkap, detail hingga mencapai apa yang hendak dituju. Tapi Sang Pencipta, lebih mudah dari menjentikkan jari, dapat merubahnya. It may seems better for you, but it also may seems worst case scenario, ever. Dan ketika rasanya t
idak mengenakkan, the world feels like crushing you down. Hancur, berkeping-keping, tanpa sisa. Lalu dengan hal ini apa yang bisa dilakukan? Rasanya gaada ya? Seperti gaada, kecuali  menangis, sedih, merutuk pada diri sendiri... kacau. Messed up. Wah... gak kebayang deh gimana rasanya. 

Setelah dituliskan dengan kata-kata, perasaannya terasa semakin nyata, semakin hidup. Bahkan beberapa potongan bagian kehidupan paling traumatis rasanya dapat terbayangkan dengan satu visual, didepan mata. Tanpa ada niatan, tanpa ada usaha, tiba-tiba lewat aja, seperti mimpi buruk. Bahkan ketika tulisan ini dibuat, aku tidak sanggup untuk membendung air mataku. Spontan, tanpa dibuat-buat. Entah, mungkin memang ada beberapa bagian dari diri yang belum sepenuhnya sembuh. Atau bisa jadi lukanya sudah. sembuh. Namun jahitannya belum kering dengan sempurna. 

Di tahun ini, banyak pembelajaran yang bisa diambil. Dengan segala kondisi yang ada, meskipun ini terasa sangat kacau balau, aku bersyukur. 

Aku bersyukur karna masih mendapatkan kesempatan untuk hidup. Meskipun rasanya hidup dalam situasi seperti ini berat sekali. Buat aku, mendapatkan kesempatan untuk bernafas dengan gratis tanpa harus mikirin "duh tagihan nafasku berapa ya bulan ini?" itu sudah--dan seharusnya memang-- lebih dari cukup. Iya gak? Memang sih jangan sampai hidup hanya sekedar bernafas aja udah. Tetapi dalam situasi yang cukup kacau balau, hal ini adalah hal pertama yang pop up aja di kepala. Karna untuk bernafas aja, ada banyak sekali orang diluar sana yang harus berjuang lebih dari apa yang kita punya sekarang. 

Di 2021 ini, aku dipertemukan kembali dengan kawan-kawan lamaku. Tampat dimana zona nyaman berada, dari dulu. Dan ini... jadi salah satu 'pelarian' aku disaat semua terasa membingungkan-- dan baru. Aku berterima kasih sekali kepada teman-teman yang akhirnya bisa kembali bertemu, meskipun hanya sehari dua hari. Banyak rencana yang hendak dibuat, satu dua sudah tahap finalisasi, satu dua lainnya masih harus diberikan sedikit dispensasi.  memang hidup gak akan pernah jadi hanya hitam dan putih.

Inginku satu, semoga 2022 menjadi tahun yang bisa membuatku lebih baik. Semoga ya, semoga.