Home

Senin, Maret 31, 2014




Maybe surrounded by
a million people 
I still feel all alone
I just wanna go home


     Tiba-tiba aja, lagu ini terngiang di kepalaku. Wajar saja, aku sedang sendiri dan aku sangat membutuhkan teman. Aku bosan. Kespian. Dan aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk menghibur diriku sendiri. ketika aku mendengar lagu ini, aku jadi teringat akan sebuah artikel yang pernah aku baca di sebuah buku. Dan aku benar-benar merasakan hal ini.

     Aku butuh rumah. Rumah untuk melampiaskan segala hal. Kebahagianku, kesedihanku, tangisku, tawaku, kebingunganku, ke abstrakan ku, ke gilaanku, ke senduanku, kemarahanku, aku membutuhkannya. Rumah yang aku makdsud disini bukanlah sebuah rumah fisik. Dengan jendela dan pintu yang melekat di dinding. Bukan rumah dengan banyak kamar, ruang makan, dapur, ruang tamu, bukan. Tetapi, rumah yang aku maksudkan disini sama artinya dengan rumah yang sudah aku deskripsikan tadi. Dapat melindungi kita dari segala hal. Tempat yang membuat kita merasa nyaman. tempat yang membuat kita dapat beristirahan dan berfikir akan banyak hal. Tempat yang dapat menerima kita dalam keadaan apapun. Tempat yang akan selalu sabar menunggu. Tempat yang akan selalu ada jika kita membutuhkan. Tempat yang sangat aku impikan.

     Kesepian itu gaenak. Jujur deh. Kesepian itu menyakitkan. Tapi lebih menyakitkan jika kita tidak memiliki "rumah". Se kesepian apapun kita, jika kita memiliki rumah, maka rumah itu akan meramaikan hati kita dan kitapun tak akan merasa kesepian. Dengan adanya "rumah", hidup tidak lagi terasa hampa. Dengan adanya "rumah", se sedih apapun kita, kita pasti akan tetap merasa bahagia.

Travelling

 



     Travelling. Aku suka pergi-pergi kemanapun aku mau. Aku suka hidup bebas. Bebas disini bukan berarti aku bisa melakukan apapun semauku. Tapi bebas disini adalah aku bisa merangkul dunia dengan kedua tangan kecilku ini. Travelling itu menyenangkan. Kita bisa mendapatkan banyak hal. Dari keindahan alam yang tak terhingga sampai pelajaran hidup yang sangat berharga. Kenangan akan travelling gaakan pernah aku lupain. Dari kecil, aku emang udah suka banget pergi kemanapun. Dari taman kecil dekat rumah sampai samudera yang terbentang luas. dari ramainya kota sampai sepinya pedesaan.  Aku suka mengamati kehidupan. Dunia ini terlalu membosankan kalau kita hanya mengamati kehidupan kita sendiri. Dunia ini luas, beragam. Kalian bisa menemukan apapun di dunia ini. Dari yang paling mungkin, sampai yang menurut kalian tidak mungkin sekalipun.



     Dalam setiap perjalananku, aku selalu menemukan hal baru. Kehidupan baru. Pelajaran hidup baru. Semua hal yang aku gabisa dapetin di sekolah bisa aku dapatkan di setiap perjalananku ini. Aku gapernah mau menghambur-hamburkan uang untuk satu perjalananku. Ksrena aku tak akan mendapatkan apapun dengan "penghambur-hamburan" uangku ini. Aku lebih suka perjalanan yang menghemat kantong. Dari menghemat kantong itu aku bisa belajar me manage uangku dengan baik da benar. Akupun tak pernah lupa untuk membawa salah satu benda kesayanganku. Benda yang tak akan aku pernah tinggalkan setiap aku melakukan suatu perjalanan. Benda yang selalu menemaniku dalam suka dan dukaku. Benda yang mengikuti setiap langkahku. Benda yang merekam memori dan pelajaran hidup yang aku dapatkan. Benda yang merekam setiap memori kebersamaan. Benda ini bernama kamera.



     Dalam setiap perjalananku juga, aku menemukan beragam manusia. Dari yang paling galak puls jahat sampai yang berhati baik sebaik malaikat. Dari yang paling cuek bebek bekbekbek sampai yang paling peduli. Dari yang paling bikin bete sampai yang paling bikin senang. Tapi dalam perjalananku, aku menyadari satu hal. mereka itu semua baik. Tidak ada orang jaht di dunia ini. Karena aku belajar melihat dunia ini dari dua sisi. Sisi kebaikan dan sisi buruknya. Se buruk apapun suatu sisi, kita pasti dapat menemukan suatu yang baik didalamnya. Lagipula, suatu keburukan itu relatif.

     

Theme by: Pish and Posh Designs